Jumat, 19 Desember 2014

Tips Menghilangkan Bulu Ketiak :)

Berbagai cara dilakukan agar bulu ketiak tidak tumbuh lagi salah satunya cara dari sekian banyak cara untuk menghilangkan bulu ketiak adalah menghilangkan bulu ketiak secara alami. Alasannya sederhana biasanya karena bulu ketiak terasa sangat mengganggu dalam hal penampilan kita terutama disaat menggunakan pakaian singlet. Selain itu, adanya bulu ketiak terkadang menimbulkan bau aroma yang kurang sedap terutama jika kita sedang berkeringat.
Dengan cara menghilangkan bulu ketiak secara alami ini bisa menjadi alternatif yang tepat saat ini dikarenakan cara alami ini relatif lebih aman digunakan karena tidak menimbulkan rasa sakit dan  juga biayanya murah.
Nah, agar lebih jelasnya kami memberikan beberapa pilihan herbal untuk cara menghilangkan bulu ketiak secara alami seperti dibawah ini:
  • Menggunakan tepung jagung (maizena) 4 sdm, gula pasir 4 sdm dan 3 butir putih telur yang diaduk hingga rata sebagai bahan oles pada ketiak lalu diberi kain diatasnya. Diamkan beberapa saat hingga mengering sebelum anda mencabut kain tersebut dengan arah berlawanan dengan pertumbuhan bulu ketiak anda.
  • Menggunakan ramuan kunyit dan air kapur sirih sebagai bahan oles setelah mencabut bulu ketiak sangat baik untuk menghilangkan  pertumbuhan bulu ketiak secara permanen
  • Memanfaatkan 20 biji jintan putih, 3 bitir kapur barus yang telah dihaluskan dan dicampur dengan perasan air jeruk secukupnya sebagai bahan oles setelah mencukur bulu ketiak. Ramuan ini sangat manjur untuk menghentikan pertumbuhan bulu ketiak.  Cara kerja ramuan ini menghambat pertumbuhan rambut sedikit demi sedikit.
  • Memanfaatkan 10 butir merica dan 3 butir kapur barus yang dicampur dengan 1 sdm minyak tanah yang telah dihaluskan sebagai bahan oles menjelag tidur. Ramuan ini sangat baik untuk merontokkan bulu ketiak anda secara permanen.
  • Menggunakan ramuan dari madu ¼ gelas madu, 1 gelas gula pasir dan air jeruk nipis yang telah dididihkan lalu dibiarkan hingga hangat sebagai bahan oles. Tapi sebelum anda mengoleskan ke ketiak anda, sebaiknya membersihkan terlebih dahulu ketiak sebelum menggunakan ramuan ini.
Selain cara diatas, bisa juga menggunakan beberapa cara secara  konvensional seperti di bawah ini:
Mencukur Bulu Ketiak
Mencukur bulu ketiak merupakan metode paling sederhana untuk menghilangkan bulu ketiak. Anda dapat menggunakan pisau cukur listrik dengan mencukur searah pertumbuhan rambut. Meski terbilang mudah namun cara ini memiliki efek negatif karena tidak menghilangkan bulu ketiak secara permanen.
Waxing
Menghilangkan bulu ketiak dengan cara waxing sebenarnya bukan pilihan  yang baik karena cara ini cukup menyakitkan dan bisa menimbulkan iritasi.
Krim Penghilang Bulu Ketiak
Krim penghilang bulu ketiak yang biasa dikenal dengan depilatory adalah metode penghilang bulu ketiak dengan menggunakan bahan kimia yang dirancang untuk merontokkan bulu ketiak.
Elektrolisa
Teknik elektrolisa merupakan metode pengilang bulu ketiak secara permanen dimana cara kerja teknik ini dapat membunuh sel-sel folikel rambut, sehingga bulu ketiak tidak akan bertumbuh lagi.
Sekarang tergantung anda mana yang mudah anda gunakan untuk menghilangkan bulu ketiak anda?

Senin, 08 Desember 2014

Makalah prinsip etik keperawatan

Makalah prinsip etik keperawatan

BAB I  PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pada makalah ini kami akan membahas tentang “ETIKA KEPERAWATAN” .

Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Kebanyakan omaba seperti kami banyak yang belum terlalu memahami tentang apa arti dari etika sebenarnya .
Oleh karena itu , kami akan berusaha sedikit menjelaskan tentang etika etika dalam keperawatan itu sendiri .



BAB II  PEMBAHASAN



A.   PENGERTIAN

Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7) Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau waah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Contoh: benarkah di[andang dari segi etis, hak asasi dan tanggung jawab bila profesional kesehatan menghentikan upaya penyelamtan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti membawa kematian?.
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang ( pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya.
Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.
Pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional berdasarkan kebutuhan manusia- karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain.

Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak,



B.   DEFINISI

      Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan dengan orang lain.
Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.

Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah dideskripsikan sebagai etik perawatan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.



C.   TIPE-TIPE ETIK

a. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan
b.
     Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
c. Nursing ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.



D.

a.
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat tindakan Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya.
b. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia.



E.   PRINSIP-PRINSIP ETIK

a.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik (Beneficience
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
    Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e.
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
g. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.



F.    KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawtan Indonesia :
a. Perawat dan Klien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
b. Perawat dan praktek
1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar terus-menerus
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
c. Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan teman sejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3)Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.


BAB III PENUTUPAN



A.   KESIMPULAN

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu

Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya.

Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.



B.  Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami meminta agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan dimasa mendatang . AMIN



DAFTAR PUSTAKA



www.google.com



http://www.scribd.com/doc/42618297/ETIKA-KEPERAWATAN




Asuhan Keperawatan DIARE

ASKEP DIARE (Lengkap)

Definisi

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair.


Patofisiologi

§  Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intensinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.

§  Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpinah dari rongga ektraseluler ke dalam tinjaa, sehingga mengakibatkan dehidrasikekurangan elektrolit, dan dapat terjadi asidosis metabolik.

Diare yang terjadi merupakan proses dari ;

§  Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.

§  Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi.

§  Meningkatnya motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.






Komplikasi :

§  Dehidrasi

§  Hipokalemi

§  Hipokalsemi

§  Cardiac dysrhythmias akibat hipokalemi dan hipokalsemi

§  Hiponatremi

§  Syok hipovolemik

§  Asidosis


Etiologi :

Faktor Infeksi :

Bakteri; enteropathogenic escherichia coli, salmonella, shigella, yersinia enterocoliticaVirus; enterovirus – echoviruses, adenovirus, human retrovirua – seperti agent, rotavirus.Jamur; candida enteritisParasit; giardia Clambia, crytosporidiumProtozoa

Bukan Fakror Infeksi :

Alergi makanan; susu, proteinGangguan metabolik atau malabsorbsi; penyakit celiac, cystic fibrosis pada pankreasIritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makananObat-obatan; antibiotik,Penyakit usus; colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitisEmosional atau stressObstruksi usus

Penyakit infeksi; otitis media, infeksi saluran nafas atas, infeksi saluran kemih




Manifestasi kilinisSering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encerTerdapat tanda dan gejala dehidrasi; turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa keringKeram abdominalDemamMual dan muntahAnorexiaLemahPucatPerubahan tanda-tanda vital; nadi dan pernafasan cepatMenurun atau tidak ada pengeluaran urine


Pemeriksaan DiagnostikRiwayat alergi pada obat-obatan atau makananKultur tinjaPemeriksaan elektrolit; BUN, creatinine, dan glukosaPemeriksaan tinja; pH, lekosit, glukosa, dan adanya darah


Penatalaksanaan TerapeutikPenanganan fokus pada penyebabPemberian cairan dan elektrolit; oral (seperti; pedialyte atau oralit) atau terapi parenteralPada bayi, pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI








Penatalaksanaan Perawatan

PengkajianKaji riwayat diareKaji status hidrasi; ubun-ubun, turgor kulit, mata, membaran mukosa mulutKaji tinja; jumlah, warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besarKaji intake dan output (pemasukan dan pengeluaran)Kaji berat badanKaji tingkat aktivitas anakKaji tanda-tanda vital


Diagnosa KeperawatanKurangnya  volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan cencerRisiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air besarRisiko infeksi pada orang berhubungan dengan terinfeksi kuman diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran penyakitPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunnya intake (pemasukan) dan menurunnya absorbsi makanan dan cairanKurangnya pengetahuan berhubungan dengan perawatan anakCemas dan takut pada anak/orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit


Implementasi

1.       Meningkatkan hidrasi dan keseimbangan elektrolit

§  Kaji status hidrasi,; ubun-ubun, mata, turgor kulit dan membran mukosa

§  Kaji pengeluaran urine; gravitasi urine atau berat jenis urine (1.005-1.020) atau sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg per jam

§  Kaji pemasukan dan pengeluaran cairan

§  Monitor tanda-tanda vital

§  Pemeriksaan laboratorium sesuai program; elektrolit, Ht, pH, dan serum albumin

§  Pemberian cairan dan elektrolit sesuai protokol (dengan oralit, dan cairan parenteral bila indikasi)

§  Pemberian obat anti diare dan antibiotik sesuai program

§  Anak diistirahatkan

2.       Mempertahankan keutuhan kulit

Kaji kerusakan kulit atau iritasi setiap buang air besarGunakan kapas lembab dan sabun bayi (atau pH normal) untuk membersihkan anus setiap baung air besarHindari dari pakaian dan pengalas tempat tidur yang lembabGanti popok / kain apabila lembab atau basahGunakan obat cream bila perlu untuk perawatan perineal

3.  Mengurangi dan mencegah penyebaran infeksi

Ajarkan cara mencuci tangan yang benar pada orang tua dan pengunjungSegera bersihkan dan angkat bekas baung air besar dan tempatkan pada tempat yang khususGunakan standar pencegahan universal (seperi; gunakan sarung tangan dan lain-lain)Tempatkan pada ruangan yang khusus

4.   Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimum

Timbang berat badan anak setiap hariMonitor intake dan output (pemasukan dn pengeluaran)Setelah rehidrasi, berikan minuman oral dengan sering dan makanan yang sesuai dengan diit dan usia dan atau berat badan anakHindari minuman buah-buahanLakukan kebersihan mulut setiap habis makanBagi bayi, ASI tetap diteruskanBila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formula yang rendah laktosa


5.   Meningkatkan pengetahuan orang tua

Kaji tingkat pemahaman orang tuaAjarkan tentang prinsip diit dan kontrol diareAjarkan pada orang tua tentang pentingnya cuci tangan untuk menghindari kontaminasiJelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatanJelaskan pentingnya kebersihan

6.   Menurunkan rasa takut/cemas pada anak dan orang tua

Ajarkan pad orang tua untuk mengekspresikan perasaan rasa takut dan cemas; dengarkan keluhan orang tua dan bersikap empati, dan sentuhan terapeutikGunakan komunikasi terapuetik; kontak mata, sikap tubuh dan sentuhanJelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tuaLibatkan orang tua dalam perawatan anakJelaskan kondisi anak, alasan pegobatan dan perawatan


Perencanaan PemulanganJelaskan penyebab diareAjarkan untuk mengenal komplikasi diareAjarkan untuk mencegah penyakit diare dan penularan; ajarkan tentang standar pencegahanAjarkan perawatan anak; pemberian makanan dan minuman (misalnya;oralit)Ajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa keringJelaskan obat-obatan yang diberikan; efek samping dan kegunaannya


Kamis, 04 Desember 2014

Nama    : luluk neila fadilla
NIM     : 140100206
TTL      : Banyuwangi, 18 juni 1996
Kelas    : 1 a
Prodi    : S1 Keperawatan




 





Tiphus/Tipes


Pengertian
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus)
Kuman tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian menembus dinding usus menuju saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di sistem retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian menimbulkan berbagai gejala klinis.
Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus abdominalis, karena berhubungan dengan usus pada perut.
Diagnosis
Untuk mengetahui penyakit tersebut lakukan pemeriksaan laboratorium seperti :
-Terjadinya penurunan sel darah putih
-Anemia rendah karena pendarahan pada usus
-Trombosit menurun
-Menemukan bakteri salmonella typhosa pada kotoran, darah, urin
Peningkatan titer Widal
Reaksi Widal merupakan test imunitas yang ditimbulkan oleh kuman Salmonella typhi/ paratyphi, yaitu kuman yang terdapat di minuman dan makanan kita yang terkontaminasi dengan tinja orang yang sakit. Dikatakan meningkat bila titernya lebih dari 1/400 atau didapatkan kenaikan titer 2 kali lipat dari titer sebelumnya dalam waktu 1 minggu.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemui bradikardi (denyut melemah) relatif, pembesaran limfa, tegangnya otot perut, dan kembung. Serta, periksakanlah apakah kandung empedu anda tidak mengalami peradangan menahun karena bakteri Tipes dapat menempati kandung empedu.
Gejala
Gejala yang dialami penderita Tipes dapat diuraikan menjadi berikut ini :
- Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya paginya sudah merasa baikan, namun ketika menjelang malam kondisi mulai menurun lagi.
- Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut, sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare.
- Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.
Pencegahan
Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman Tipes , Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Tipes.
Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan atau minuman yang Anda konsumsi tercemar bakterinya. Hindari jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu. Atau telur ayam yang dimasak setengah matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri Tipes.
Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin Tipes atau Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3 tahun. Mintalah Dokter anda memberikan imunisasi tersebut.
Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam. Bagi orang yang pernah mengalami penyakit Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes.
Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan sebelum makan. Bagi penderita carrier (tidak menderita penyakit ini, namun dapat menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat.
Pengobatan
Penyakit ini tidak terlalu parah, namun sangat dapat menganggu aktifitas kita. Yang sangat dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa minggu bahkan bulan. Bagi orang yang sangat aktif, hal ini sangat menderita. Anda terasa tidak bisa apa-apa ( setidaknya ini yang saya rasakan ketika menderita penyakit ini).
Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah pola makan yang benar. Misalnya harus lunak, ya terapkan makan lunak sampai batas yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan yang berminyak, pedas, asam, spicy hindari. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga. Kemudian untuk menjaga stamina bisa diberikan Kapsul Tapak ( sesuai ketentuan dokter) Liman 3 x 2 Kaps/hr, Kaps Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr. (untuk membantu mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).
Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat – tinggi kalori dan protein, obat-obatan berupa antibiotika (dijelaskan pada paragraf berikutnya), serta pengobatan terhadap komplikasi yang mungkin timbul.
Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan Chloramphenikol, Thiamphenikol, Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 – 10 hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus cukup sesuai resep yg dokter berikan. Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah reda selama 3-4 hari minum obat. Obat harus diminum sampai habis ( 7 – 10 hari ). Bila tidak, maka bakteri Tipes yg ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan kambuh kembali.